Gratis Joomla Template by FatCow Review

Hepatitis

Published on Wednesday, 18 June 2014

Hepatitis adalah penyakit hati yang umumnya disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, E, F atau G. Selain itu dapat pula disebabkan oleh zat-zat kimia seperti Benzena, Toluen, Chlorpromazin, Carbontetrachlor, Arsen, Fosfor, Chloroform, dll. Penyakit hati juga dapat disebabkan oleh pelemakan di hati, tumor, parasit amuba, dll.

Hepatitis Virus

Di Indonesia penyakit hepatitis lebih sering disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, terutama Virus Hepatitis A (VHA), Virus Hepatitis B (VHB), dan Virus Hepatitis C (VHC). Masing-masing virus ini memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, sehingga gejala klinis perjalanan penyakit, cara pencegahan juga berbeda. Selain itu dapat juga disebabkan oleh Virus Hepatitis D, E, walaupun jarang.

Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian. Virus ini menyebarmelalui kotoran/ tinja penderita, yang kemudian mencemari makanan dan air. Misalnya ikan, sayuran yang berasal atau dicuci oleh air yang dicemari kotoran penderita Hepatitis A. Pengolah makanan di dapur/ kantin yang kebetulan sedang menderita Hepatitis A dapat menularkan Virus Hepatitis A melalui makanan/ minuman yang diolahnya. Hepatitis A umumnya tidak berbahaya, dapat sembuh sempurna, dan tidak berlanjut kronik.

Gejala Hepatitis A dalam minggu pertama : orang yang terjangkit akan mengalami demam, mual, muntah, pusing, kencing berwarna kecoklatan seperti air teh, mata menjadi kuning, pada pemeriksaan tes fungsi hati ditemukan peningkatan SGOT, SGPT, Gamma GT, dan Bilirubin. Untuk memastikan Hepatitis A, perlu dilakukan pemeriksaan Anti HAV Ig M, hasil yang (+)/ positif menunjukan adanya Hepatitis A.

Bila ditemukan gejala-gejala seperti Hepatitis A, maka perlu segera istirahat dan berobat ke dokter. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk pencegahan adalah mencuci tangan dengan sabun, lingkungan hidup harus dimasak terlebih dahulu, bila perlu dilakukan vaksinasi terhadap Hepatitis A.

Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya, disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), Virus ini bila menyerang hati dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Proses penularan Hepatitis B melalui kontak dengan cairan tubuh atau darah dari pengidap Hepatitis B. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik bekas, sikat gigi, pisau cukur, gunting kuku, dan dari ibu ke bayi saat melahirkan.

Gejala atau tanda terserang Hepatitis B yang akut adalah demam, nyeri perut, mual, dan kuning terutama pada sklera mata (bagian putih mata). Sedangkan pada Hepatitis B yang kronis cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga sering tidak disadari atau tidak diketahui kapan terjadi. Hepatitis B yang akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik yang kemudian dapat berlanjut menjadi Serosis atau Kanker Hati.

Hasil pemeriksaan laboratorium Hepatitis B akut, ditemukan SGOT, SGPT, Gamma GT, dan Bilirubin yang sangat meningkat, lebih dari 10 kali nilai normal di samping test Serologi HbsAg yang (+)/ positif. Sedangkan pada Hepatitis B yang kronik peningkatan SGOT, SGPT, Gamma GT, atau Bilirubin tidak terlalu tinggi, bahkan pada Hepatitis B inactive kadarnya normal, test Serologi HbsAg (+)/ positif.

Pengobatan terhadap Hepatitis B sampai saat ini belum memberikan hasil yang memuaskan. Usaha pencegahan adalah perilaku hidup sehat, hindari seks bebas, dan melakukan pencegahan dengan vaksinasi.

Hepatitis C

Hepatitis C merupakan penyakit hati yang lebih berbahaya dari Hepatitis B, karena 85% dari infeksi Hepatitis C akan menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati. Penyakit ini dapat timbul akut dengan gejala-gejala yang jelas seperti demam, mual, kuning. Test fungsi hati SGOT, SGPT, Gamma GT, atau Bilirubin sangat meningkat, disertai test Serologi Anti HCV (+)/ positif. Sedangkan pada Hepatitis C yang kronis, tanda-tanda tersebut tidak jelas, dan test fungsi hati hanya sedikit meningkat bahkan normal, test Anti HCV (+)/ positif.

Penularan Hepatitis C umumnya melalui darah, seperti transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama pada pengguna narkoba. Sekitar 80%  pengguna narkoba suntik mengidap Hepatitis C.

Pengobatan terhadap Hepatitis C sampai saat ini belum memuaskan, begitu pula pencegahan dengan vaksinasi sampai saat ini belum ada. Usaha yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan perilaku hidup sehat, hati-hati transfusi darah, jangan menggunakan jarum suntik bersamaan, hindari narkoba dan seks bebas.

Hepatitis Akibat Bahan Kimia

Berbagai jenis bahan kimia seperti Arsen, Fosfor, Benzena, Carbon Tetra Chlor, Chloroform, dll dapat menimbulkan kerusakan pada sel-sel hati. Bahan tersebut masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau paru-paru, gunakan alat pelindung diri dan pemeriksaan rutin test fungsi hati bila berhubungan dengan bahan-bahan tersebut.

Hepatitis akibat bahan kimia menimbulkan gejala klinis, biasanya lemas, cepat cape, mual, pusing, dan peningkatan test fungsi hati seperti SGOT, SGPT, Gamma GT, dan Bilirubin.

Pelemakan Hati

Pelemakan hati sering terjadi pada orang dengan berat badan lebih terutama obesitas, penderita diabetes yang tidak terkontrol dan peminum alkhohol. 70% obesitas mengalami pelemakan hati. Pelemakan hati bisa berlanjut menjadi sirosis hati. Cara pencegahannya dengan menurunkan berat badan mencapai atau mendekati berat badan ideal, gula darah harus terkontrol dengan baik jika ada diabetes, jangan minum alkhohol. Pada pemeriksaan test fungsi hati, dijumpai kenaikan SGOT, SGPT, Gamma GT 1-2 kali di atas normal, pada pemeriksaan USGdapat ditemukan gambaran yang jelas adanya pelemakan hati.

 

Pemeriksaan Laboratorium pada Hepatitis

Test Fungsi Hati

Pemeriksaan laboratorium pada hepatitis umumnya terdiri dari test fungsi hati dan serologi. Test fungsi hati yang sering dilakukan sebagai test penyaring untuk mengetahui awal adanya gangguan atau kerusakan hati adalah SGOT, SGPT, Gamma GT, dan Bilirubin.Sedangakantest fungsi hati lebih lanjut untuk mengetahui adanya kerusakan hati yang sudah lanjut seperti sirosis antara lain test Protein total, Albumin, Globulin, Cholinesterase dan Protrombin Time.

SGOT, SGPT, dan Gamma GT adalah enzim-enzim metabolisme yang dibentuk dalam sel-sel hati, bila terjadi kerusakan pada sel hati, enzim tersebut masuk berlebihan ke dalam darah sehingga kadar dalam darah meningkat. Albumin, Cholinesterase dibentuk oleh sel-sel hati, bila sel-sel hati rusak berat (Sirosis) maka pembentukan albumin dan cholinesterase terhambat dan kadarnya dalam darah menurun. Protrombin time adalah test untuk menilai faktor pembekuan yang pembentukannya dipengaruhi hati, bila terjadi kerusakan berat pada sel hati maka pembentukan faktor pembekuan tersebut akan menurun dan akibatnya protrombin time memanjang.

Test Serologi

Pemeriksaan serologi pada hepatitis umumnya untuk mengetahui penyebab dan perkembangan penyakit hepatitis. Pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengetahui penyebab Hepatitis antara lain HBsAg untuk mengetahui adanya Hepatitis B. Anti HAV Ig Muntuk mengetahui adanya infeksi Hepatitis A akut. Anti HCV Ig Muntuk mengetahui adanya infeksi Hepatitis C akut. Pemeriksaan serologi lainnya antara lain : Anti HBsuntuk mengetahui adanya kekebalan terhadap Virus Hepatitis B. HBeAg untuk mengetahui adanya replikasi virus yang aktif pada pengidap Hepatitis B. Anti HBeuntuk mengetahui adanya proses penyembuhan pada Hepatitis B. Anti HBC Ig Muntuk mengetahui adanya infeksi akut pada Hepatitis B. Anti HAV Totaluntuk mengetahui apakah pernah terpapar Hepatitis A. Anti HCVuntuk mengetahui apakah mengidap Hepatitis C. Anti HBcuntuk mengetahui apakah pernah terpapar Hepatitis B. HBV-DNAuntuk mengetahui apakah ada replikasi aktif Virus Hepatitis B dalam sel hati. HCV-DNAuntuk mengetahui apakah ada replikasi aktif Virus Hepatitis C dalam sel hati.Serologi Amubauntuk mengetahui adanya abses amuba dalam hati.

Petanda Tumor

Pemeriksaan ini dilakukan bila ada kecurigaan terhadap kanker hati, antara lain Alfa Feto Protein (AFP) dan Carsino Embrionic Antigen (CEA).

USG Hati

Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui adanya peradangan, pelemakan, pembesaran, kista, abses, dan tumor pada hati.

 

PEMERIKSAAN HATI AWAL

Pemeriksaan hati awal biasanya dilakukan pada medical check up, untuk mengetahui adanya kelainan pada fungsi hati, apakah pengidap Hepatitis B atau C, mengetahui apakah ada kekebalan terhadap Hepatitis B, mengetahui adanya tumor, dan pelemakan pada hati.

  • Test Fungsi Hati

SGOT, SGPT, Gamma GT, Bilirubin, Protein Total, Albumin, dan Globulin.

  • Test Serologi

HBsAg, Anti HBs, dan Anti HCV

  • Tumor Marker

AFP

  • USG Hati

 

PEMERIKSAAN HATI KHUSUS

Pemeriksaan hati khusus dilakukan bila ditemukan ada kelainan pada pemeriksaan test hati awal. Pemeriksaan dipilih sesuai petunjuk dokter, ke arah mana kelaianan tersebut harus ditindaklanjuti seperti Cholinesterase, Elektroforesa protein, Protombin time, Hbe Ag, Anti Hbe, Anti HBc Ig M, Anti HBc, Anti HCV Ig M, Anti HCV, HBV-DNA, HCV-RNA, Biosi Hati.

Hits: 25237