Gratis Joomla Template by FatCow Review

Hidup Sehat dan Bahagia dengan Diabetes Mellitus

Published on Thursday, 24 April 2014

DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) meningkat, akibat kekurangan atau kerusakan hormone pengatur gula darah (insulin). Hormon insulin berfungsi mengatur gula darah masuk kedalam sel tubuh untuk dibakar menjadi tenaga.

Bila insulin kurang maka gula darah akan tetap dalam aliran darah dan terbuang melalui air seni. Penyakit ini disebabkan oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan / cara hidup seperti makan berlebihan, kurang aktivitas fisik dan stress.

Di Negara kita persentase penyakit ini cukup tinggi antara 1,5 – 3,0 % dari jumlah penduduk, bahkan untuk daerah tertentu persentasenya lebih tinggi.

GEJALA DIABETES

Pada tahap awal sering tidak dirasakan atau disadari oleh penderitanya, biasanya diketahui secara kebetulan waktu pemeriksaan gula darah saat check up kesehatan.

Bila penyakit sudah tahap lanjut, akan timbul keluhan sering buang air kecil, sering haus, sering lapar, berat badan turun, mata kabur, cepat lelah, kesemutan, gatal-gatal, impotent.

Untuk memastikan adanya diabetes, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah puasa (tidak makan selama 8 – 10 jam, kecuali minum air putih) dan gula darah 2 jam setelah makan. Kadar gula darah puasa diatas 125 mg/dl dan 2 jam setelah makan diatas 200 mg/dl, memastikan adanya diabetes. Bila didapat hasil kadar gula darah puasa dibawah 125 mg/dl dan 2 jam setelah makan diantara 140-200 mg/dl, maka keadaan ini baru disebut gangguan toleransi glukosa atau awal diabetes.


KOMPLIKASI

Komplikasi adalah akibat buruk yang timbul oleh diabetes yang tidak terkendali baik. Dapat timbul akut (mendadak), ataupun dapat timbul kronik (menahun).

KOMPLIKASI AKUT

·         Hipoglikemi, yaitu kadar gula darah tiba – tiba turun. Adapun tanda – tandanya : rasa lapar, keluar keringat, dingin, gemetar, pusing, dan akhirnya tidak sadar. Keadaan ini disebabkan oleh diet yang berlebihan, aktivitas fisik yang berlebihan tau kelebihan minum obat anti diabetes, atau ada gangguan fungsi ginjal yang mengakibatkan obat anti diabetes tertumpuk di darah. Pertolongan pertama diberi minum air gula dan segera dibawa ke rumah sakit.

·         Hiperglikemi / koma diabet, timbul akibat kadar gula darah naik terlalu tinggi sampai diatas 600 mg/dl. Adapun tanda – tandanya : nafsu makan menurun, rasa haus ( minum terus), sering kencing, mual, muntah, nafas cepat dalam dan berbau aseton. Keadaan ini disebabkan makan yang berlebihan, obat anti diabetes yang diberikan kurang atau tidak digunakan, dann dapat pula dicetuskan oleh adanya infeksi dalam tubuh. Dalam keadaan ini penderita harus segera dibawa ke rumah sakit.

KOMPLIKASI KRONIK

Komplikasi ini timbul beberapa bulan sampai beberapa tahun kemudian setelah mengidap diabetes melittus. Komplikasi ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak terkendali dengan baik. Komplikasi ini dapat menyerang seluruh alat tubuh mulai ujung rambut sampai ujung kaki.

·         Rambut menjadi tipis, mudah rontok

·         Pendengaran menurun

·         Penglihatan kabur

·         Paru mudah infeksi, terutama oleh Tuberkulosis

·         Timbul penyakit jantung koroner

·         Timbul kerusakan ginjal yang akhirnya menjadi gagal ginjal

·         Gangguan saraf berupa rasa tebal, kesemutan di ujung –ujung anggota tubuh, memudahkan terjadinya cidera pada kaki, dan selanjutnya menimbulkan borok yang sulit sembuh / gangren karena peredaran darah di daerah tersebut juga kurang baik.

·         Otot – otot terasa pegal – pegal dan sering nyeri cekot – cekot

·         Gangguan seksual dan impoten

 

BAGAIMANA MENGENDALIKAN DIABETES AGAR DAPAT HIDUP SEHAT BAHAGIA

Walaupun diabetes penyakit seumur hidup dan belum bisa disembuhkan total, namun penyakit ini bisa dikendalikan dengan cara mempertahankan kadar gula darah selalu dalam batas normal dan menguranggin faktor risiko yang dapat memperburuk.

·         Pertahankan gula darah puasa antara 80 – 120 mg/dl, 2 jam setelah makan 80 – 160 mg/dl dan HbA1c dibawah 6,5%

·         Lemak darah dan asam urat bila tinggi harus diturunkan. Kolesterol total < 200 mg/dl, LDL < 100 mg/dl, trigliserida < 150 mg/dl, dan asam urat < 7 mg/dl. Kecuali HDL harus dinaikkan > 40 mg/dl

·         Berat badan harus mencapai ideal, bila lebih harus diturunkan, bila kurang harus dinaikkan

·         Tekanan darah harus selalu dibawah 140/90 mmHg

·         Aktivitas fisik atau olahraga yang bersifat aerobik harus rutin dilakukan, minimal 4 kali dalam seminggu selama 30 -40  menit

·         Hindari makanan yang mengandung gula atau manis, buah – buahan yang manis harus dibatasi. Jumlah makanan sesuai kebutuhan kalori. Jadwal makan harus teratur, terbagi 3 porsi besar dan 3 porsi kecil. Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang

·         Tidur dan istirahat cukup

·         Jangan merokok

·         Hindari stress

·         Kontrol gula satu kali setiap bulan, HbA1c satu kali setiap 3 bulan, chek up kesehatan    satu kali setiap 6 bulan.

 

 

OBAT DIABETES MELITUS

Obat diabetes digunakan bila dengan pengaturan makan dan olahraga belum berhasil menurunkan gula darah. Namun obat tidak untuk menggantikan pengaturan makan dan olah raga. Bila menggunakan obat, diet dan olah raga tetap harus dilakukan . Penggunaan obat harus dengan petunjuk dokter. 

 

 

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA DIABETES

 

Ø  GULA DARAH PUASA DAN GULA DARAH 2 JAM SETELAH MAKAN

Pemeriksaan ini untuk memastikan diagnosa diabetes, dan untuk memantau hasil diet dan pengobatan. Pemeriksaan ini lebih baik dari pada pemeriksaan gula darah sewaktu, karena dapat memberikan gambaran kadar gula yang lebih nyata dan dapat dibandingkan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya. Pada pemeriksaan untuk pemantauan diet  / pengobatan, maka diet dan obat harus diminum seperti biasanya. Pemeriksaan ini harus dilakukan rutin dan teratur, satu kali setiap bulan untuk penderita yang sudah terkontrol baik dan lebih sering pada penderita yang belum terkontrol.     

 

Ø  GULA DARAH SEWAKTU

Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar gula darah setiap saat. Berguna untuk mengetahui adanya hipoglikemi atau hiperglikemi, terutama bila ada gejala / keluhan yang dirasakan. Pemeriksaan ini sulit untuk dibandingkan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya, karena nilai gula darah setiap saat berbeda, tergantung jarak dan waktu makan yang terakhir.

 

Ø  HbA1c

HbA1c adalah hemoglobin (pigmen darah merah) yang terikat dengan glukosa. Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran rata – rata konsentrasi gula darah selama 1 – 3 bulan terakhir. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah kadar gula darah sudah benar – benar terkontrol baik atau belum, selama 3 bulan terakhir. Pada penderita diabetes, pemeriksaan ini cukup dilakukan satu kali tiap 3 bulan untuk yang sudah terkontrol, untuk yang belum sebaiknya dilakukan satu kali setiap bulan. Pemeriksaan HbA1c juga dapat digunakan untuk membantu menentukan pilihan obat.

 

 

Ø  LEMAK DARAH, ASAM URAT

Kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida, asam urat sebaiknya rutin diperiksa setiap 3 atau 6 bulan sekali. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar lemak darah dan asam urat yang tinggi.

 

 

Ø  UREUM, KREATININ, URIN LENGKAP

Pemeriksaan ini perlu untuk deteksi dini / skrining kelainan ginjal, karena kelainan ginjal tidak jarang terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol. Bila normal, pemeriksaan ini cukup satu kali setiap 6 bulan.  

 

Ø  SGOT, SGPT, GAMA GT

Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan fungsi hati. Gangguan fungsi hati kadang terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol baik, pemeriksaan cukup dilakukan satu kali setiap 6 bulan.

 

Ø  HEMOGLOBIN (Hb)

Pemeriksaan ini perlu untuk mengetahui adanya anemia ( kurang darah) yang kadang terjadi pada pengidap diabetes akibat diet yang berlebihan.

 

Ø  URIN LENGKAP

Pemeriksaan ini dilakukan bila ada keluhan buang air kecil, untuk mengetahui adanya infeksi pada saluran kencing, yang kadang mudah timbul pada penderita diabetes.

 

Ø  EKG (REKAM JANTUNG)

Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya penyakit jantung koroner. Pemeriksaan ini perlu dilakukan karena diabetes merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner pada pengidap diabetes sering tanpa disertai keluhan lebih dulu (silent infarc)

 

Ø  RONTGEN THORAK (PARU)

Pemeriksaan ini  perlu dilakukan bila ada keluhan sesak nafas atau batuk lebih dari 2 minngu, karena pengidap diabetes  mudah kena infeksi paru, baik oleh bakteri tuberkulosis (TBC) atau bakteri lain.

Hits: 2394