Gratis Joomla Template by FatCow Review

Check Up Kesehatan

Published on Thursday, 24 April 2014

Mengetahui Penyakit Sedini Mungkin

PEMERIKSAAN CHECK-UP KESEHATAN

Kegawatan suatu penyakit umumnya tidak datang mendadak, tetapi melalui suatu proses atau waktu yang cukup lama, sehingga bila dapat diketahui atau dideteksi seawal mungkin, makan kegawatan tersebut dapat di cegah. Misalnya penyakit jantung koroner dapat dihindarkan, bila diketahui faktor resikonya lebih awal dan kemudian dilakukan usaha untuk mengatasi faktor resiko tersebut. Kadar gula penderita diabetes yang dimonitor dan terkontrol baik dapat mencegah komplikasi pada alat tubuh lain.

CHECK-UP kesehatan merupakan pemeriksaan yang ditujukan untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan, adanya penyakit tertentu dan mengetahui apakah alat tubuh berfungsi baik.

CHECK-UP Kesehatan sebaiknya dilakukan secara rutin 6 bulan atau 1 tahun sekali. Pemeriksaan tersebut terdiri:

LABORATORIUM DARAH LENGKAP

(Hb, Leukosit, LED, Diff, Trombosit) Pemeriksaan ini  dapat mengetahui adanya penyakit kurang darah, penyakit infeksi dan kelainan darah.

 

·      Laboratorium

-          Darah Lengkap (Hb, Leukosit, Diffcount Cell, Trombosit)

Pemeriksaan ini dapat mengetahui adanya penyakit kurang darah, penyakit infeksi, dan kelainan darah.

-          Hemoglobin

Hb adalah pigmen merah dalam butir darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kadar Hb di bawah nilai normal merupakan petunjuk adanya kurang darah. Nilai normal pada wanita 12 – 14 g/dl, pria 13 – 16 g/dl. 

-          Leukosit

Leukosit atau sel darah putih adalah sel darah yang berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap segala jenis penyakit. Jumlah leukosit yang meningkat di atas normal (normal : 5.000 – 10.000 / mm3) merupakan petanda adanya infeksi. Kadar leukosit yang sangat meningkat dan disertai adanya sel leukosit muda, menunjukkan adanya kanker darah (leukimia) sebaliknya nilai leukosit yang rendah  (dibawah 4.000 / mm3), merupakan petanda gangguan pembentukan leukosit. Nilai normal leukosit sekitar 5.000 – 10.000 / mm3

-          LED (Laju Endap Darah)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur kecepatan pengendapan butir – butir darah. LED yang meningkat merupakan petanda adanya infeksi atau kerusakan jaringan tubuh. Nilai normal LED 0 – 20 mm/ jam

-          Trombosit

Trombosit adalah partikel darah yang berfungsi untuk mencegah pendarahan. Pemeriksaan ini biasa dilakukan untuk mengetahui adanya demam berdarah dan kelainan pendarahan. Nilai normal trombosit sekitar 180.000 – 380.000 / mm3. Jumlah trombosit menurun pada demam berdarah dan pada gangguan pembentukkan trombosit.

 

-          Analisa Urin

Pemeriksaan urin lengkap penting untuk mengetahui adanya infeksi, batu atau kelainan ginjal dan saluran urin. Urin yang mengandung banyak leukosit atau darah putih menunjukkan adanya infeksi. Urin yang mengandung banyak darah merah menunjukkan kemungkinan adanya  batu. Urin yang mengandung gula menunjukkan kemungkinan sakit kencing manis. Urin yang mengandung banyak protein, silinder, (cetakan leukosit / protein), menunjukkan adanya gangguan pada ginjal. 

-          Test Hati (SGOT, SGPT, Gamma GT)

SGOT, SGPT, dan Gamma GT adalah enzim dalam sel hati. Bila ada kerusakkan pada sel hati maka enzim ini akan bocor masuk kedalam sehingga kadarnya dalam darah akan naik. Oleh karena itu kenaikkan kadar SGOT, SGPT, dan Gamma GT merupakan petanda adanya kerusakan atau gangguan fungsi hati. Nilai normal SGOT 5 – 40µ/l,SGPT 10 – 50 µ/l, Gamma GT 10 – 50 µ/l.

-          Test Ginjal (Ureum, Kreatinin)

Ureum, kreatinin merupakan sisa metabolisme tubbuh yang harus dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Bila terjadi kerusakan pada ginjal maka pengeluaran terhambat dan kadarnya dalam darah meningkat. Oleh karena itu pengukuran kadar ureum dan kreatinin merupakan petunjuk untuk mengetahui fungsi ginjal. Kadar normal Ureum adalah 15 – 40 mg/dl, Kreatinin 0,6 – 1,3 mg / dl.

-          Asam Urat

Kadar asam urat yang tinggi sering berkaitan dengan nyeri dan pembengkakan sendi, gangguan ginjal, dan resiko penyakit jantung koroner. Kadar asam urat normal dalam darah sekitar 2,4 – 7 mg/dl.

-          Gula Darah

Test gula darah sebaiknya dilakukan 2 kali yaitu saat puasa dan 2 jam setelah makan. Pada orang normal nilai gula darah puasa harus dibawah 120 mg/dl dan 2 jam setelah makan harus dibawah 150 mg/dl. Kadar gula darah yang lebih dari normal merupakan petunjuk adanya kencing manis.

-          HbA1c

HbA1c adalah hemoglobin yang terikat dengan glukosa, pada orang normal kadarnya antara 4 – 6,5%. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol kadarnya naik diatas 6,5%. Pemeriksaan ini dapat memberi gambaran kadar glukosa darah selama 3 bulan kebelakang. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui kadar gula darah pada penderita diabetes, apakah sudah terkontrol baik atau belum. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk menentukan adanya diabetes. Bila HbA1c sudah normal, pemeriksaan cukup 3 bulan sekali, bila belum normal, sebaiknya setiap bulan sekali.  

-          Kolesterol

Koesterol adalah lemak dalam darah yang dibentuk terutama oleh hati. Dalam kadar normal sebenarnya berguna bagi tubuh namun pada kadar yang tinggi dapat menyebabkan perkapuran pembuluh darah (Ateriosklerosis) yang bisa menyumbat pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi. Kadar kolesterol harus diusahakan dibawah 200 mg/dl.

 

-          Kolesterol HDL dan LDL

Kolesterol sebenarnya terdiri dari 2 jenis yaitu HDL dan LDL. Kolesterol HDL berfungsi mengangkut kolesterol dari jaringan tepi (pembuluh  darah) untuk dibawa ke hati dan selanjutnya  dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Oleh karena itu kolesterol HDL sering disebut kolesterol baik karena dapat mencegah tejadinya perkapuran pembuluh darah atau penyakit jantung koroner. Kadar kolesterol HDL sebaiknya diatas 40 mg / dl.

Sebaliknya kolesterol LDL berfungsi antara lain mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan tubuh (pembuluh darah), sehingga kolesterol LDL sering disebut kolesterol jahat karena meningkatkan kemungkinan terjadinya pekapuran pembuluh darah atau resiko penyakit jantung koroner. Kadar kolesterol LDL sebaiknya dibawah 130 mg /dl dan lebih baik lagi bila dibawah 100 mg / dl.

-          Trigliserida

Trigliserida adalah lemak darah yang terutama berasal langsung dari makanan. Kadar trigliserida yang tinggi juga mempunyai korelasi dengan terjadinya jantung koroner. Kadar trigliserida sebaiknya di bawah 150 mg/dl.  

-          HbsAg

Pemeriksaan ini untuk mencegah apakah seseorang mengidap hepatitis B. Hasil test HbsAg yang positif menunjukkan bahwa seseorang mengidap hepatitis B untuk mengetahui apakah tergolong pengidap sehat atau sakit, perlu dilanjutkan pemeriksaan test fungsi hati. Bila HbsAg positif tetapi test fungsi hatinya normal berarti Hepatitis B inaktif, sebaliknya bila test fungsi hatinya abnormal maka berarti Hepatitis B aktif.

-          Anti- HBs

Pemeriksaan ini untuk mengetahui kekebalan terhadap virus Hepatitis B, Anti- HBs positif menunjukkan telah mempunyai kekebalan terhadap virus Hepatitis B, apalagi bila kadar diatas 100 miu/ml. Untuk menimbulkan Anti-HBs dapat dilakukann vaksinasi Hepatitis B 3x bila kadar Anti-HBs negatif , 1x bila kadar Anti-HBs positif dibawah 100 miu/ml, dengan catatan HbsAg negatif.  

·      EKG

Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya penyakit atau kelainan pada jantung seperti penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, pembesaran jantung, radang pada jantung dll.  

 

·      Treadmill Test

Pemeriksaan ini penting untuk membantu menegakkan diagnosapenyakit jantung koroner. Menilai tingkat kebugaran tubuh terutama fungsi jantung dan pernapasan.

 ·      Rontgen Thorax (Paru )

Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya gangguan atau penyakit pada paru, seperti radang paru, TBC paru, tumor paru, dll.

 ·      USG Abdomen

Pemeriksaan USG atau Ultrasonografi Abdomen adalah pemeriksaan untuk mengetahui kelainan pada organ tubuh beperti hati, pankreas, empedu, ginjal, kandung kencing, dan kelainan – kelaian lain dalam perut.

 ·      Audiometri

Pemeriksaan ini untuk mengetahui gangguan fungsi pendengaran dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi. Pemeriksaan ini perlu dilakukan bila ada gangguan pendengaran dan pada orang yang bekerja dilingkungan dengan kebisingan tinggi.

 ·      Spirometri

Pemeriksaan ini untuk mengetahui fungsi paru, dilakukan bila ada keluhan gangguan pernafasan, sesak nafas, batuk lama, dan orang yang bekerja di lingkungan banyak debu , banyak uap kimia

 ·      Pap Smear

Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui awal adanya kanker leher rahim, agar pengobatan tidak terlambat.

 Chek- up kesehatan meliputi  pemeriksaan :

  • Fisik
  • Rontgen Thorax
  • EKG (Rekam Jantung)
  • Treadmill Test
  • Laboratorium :

a)      Hematologi

b)      Urin

c)      Feces

d)     Gula Darah

e)      HbA1c (khusus bila ada diabetes)

f)       Kolesterol Total, HDL, LDL

g)      Trigliserida

h)      Fungsi Hati (SGOT, SGPT, Gamma GT)

i)        Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatinin)

j)        Asam Urat

k)      Hepatitis B (HbsAg, Anti – HBs)

  • USG Abdomen
  • Audiometri
  • Spirometri
  • Pap Smear (Khusus Wanita)

 

Hits: 11785