Gratis Joomla Template by FatCow Review

Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner

Published on Wednesday, 09 April 2014

Kolesterol adalah zat berwarna putih seperti lilin, dapat ditemukan dalam darah dan disetiap sel tubuh. Dua puluh lima sampai 30% kolesterol berasal dari makanan, 70-75% berasal dari dalam tubuh kita terutama hati.

Kolesterol dalam kadar normal sebenarnya bermanfaat karna dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel, memproduksi hormon tertentu, namun bila kadarnya berlebihan dapat berbahaya karna membentuk kerak pada dinding bagian dalam pembuluh darah, yang menyebabkan penyempitan. Kerak tersebut juga dapat pecah atau mengelupas dan mengundang sel – sel bekuan darah, sehingga membentuk bekuan atau trombus yang dapat menyumbat pembbuluh darah, ditempat terjadinya kerak atau di pembuluh darah yang dilewatinya. Bila peristiwa ini terjadi di jantung disebut penyakit jantung koroner (PJK), bila sumbatan di pembuluh darah di otak, disebut stroke.

Jenis Kolesterol    

Kolesterol terdapat  dalam 2 bentuk, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol HDL bersifat baik, karena dapat mencegah penimbunan kolesterol LDL pada dinding pembuluh darah, dengan mengangkutnya kembali ke hati  dan dikeluarkan melalui empedu. Sebaliknya kolesterol LDL membawa kolesterol dari hati ke dinding pembuluh darah.

Kadar Kolesterol

Kadar kolesterol normal atau kadar yang diharapkan pada setiap orang berbeda. Pada penderita diabetes dan PJK, punya risiko PJK, diharuskan mempunyai kadar kolesterol yang lebih rendah dari orang normal. Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam usaha mencegah penyakit jantung koroner, tidak hanya sekedar menurunkan, namun harus turun sampai mencapai nilai target yang diharapkan.

Target Kolesterol yang Diharapkan / Optimal

Kolesterol Tota

200 mg/dl

Trigliserida

150 mg/dl

Kolesterol LDL

130 mg/dl

100 mg/dl bila ada PJK atau Resiko PJK

Kolesterol HDL

40 mg/dl

    

Cara Menurunkan Kolesterol

Bila kadar kolesterol belum mencapai yang diharapkan maka usaha pertama yang harus dilakukan adalah merubah perilaku hidup dan makanan.

ü  Turunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal.

ü  Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh atau trans seperti daging berlemak, udang, kerang, susu full cream, kuning telur, keju, mentega, makanan yang digoreng, fast food, cake, santan, durian.

ü  Gunakan sumber lemak dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh seperti kedelai (tahu, tempe), kacang tanah, minyak bunga matahari, minyak zaitun, minyak jagung

ü  Gunakan protein yang berasal dari kedelai (tahu, tempe), ikan, ayam, atau unggas tanpa kulit, daging sapi yang tidak berlemak.

ü  Kurangi makanan yang tidak mengandung tinggi kalori seperti gula, karbohidrat.

ü  Pilih makanan pagi dengan sereal biji – bijian yang mengandung banyak serat larut ( oat meal).

ü  Banyak makan buah – buahan dan sayuran yang mengandung banyak serat.

ü  Olahraga aerobik teratur 3-5 kali seminggu selama 30 – 40 menit.

ü  Jangan merokok.

 

Obat Penurun Kolesterol

Bila dengan cara mengubah pola hidup dan makan masih belum berhasil menurunkan atau mencapai target kolesterol yang diharapkan, maka perlu ditambah obat penurun kolesterol. Obat penurun kolesterol yang bisa digunakan ada 3 golongan yaitu : Statin, Fibrat, dan asam Nikotianat (Niacin).

Pertama, golongan Statin bekerja dengan menghambat pembentukkan kolesterol di hati, obat ini merupakan pilihan pertama karena mempunyai efektivitas yang tinggi dalam menurunkan kolesterol efek yang sedang dalam menurunkan trigliserida dan menaikkan HDL, disamping efek sampingnya sangat rendah, contoh Simvastatin, Pravastatin, Atorvastatin, Lovastatin, dan Fluvastatin. Kedua, golongan Fibrat yang bekerja meningkatkan pembuangan kolesterol melalui empedu, mengurangi penyerapan trigliserida di usus, menghambat pembentukkan trigliserida, obat ini digunakan bila trigliserida tinggi atau tidak berhasil diturunkan dengan Statin, sebaiknya tidak diberikan pada orang dengan gangguan fungsi ginjal, contohnya Gemfibrozil, Fenofibrate, Bencofibrate. Golongan ketiga, Asam Nikotinat (Niasin) dapat digunakan untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan trigliserida, pemakaiannya harus hati – hati karena kadang ada efek samping ke hati, lambung, menaikkan asam urat, flushing (muka menjadi merah dan rasa panas).

Dalam memilih obat penurun kolesterol sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter karena pengaruh setiap obat terhadap setiap orang bisa berbeda. Obat yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok pada orang lain. Efek samping dari obat – obat tersebut umumnya jarang dan ringan, bisa di pantau dengan test fungsi hati (SGOT, SGPT, Gamma GT), bila test fungsi hati meningkat atau tinggi, perlu konsul dokter, apakah obat dikurangi, dihentikan sementara atau diganti.

 

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit jantung yang disebabkan oleh kerusakan otot jantung akibat pembuluh darah yang memberi oksigen dan makanan ke otot jantung  (disebut pembuluh darah koroner) tersumbat karena pengerakkan (asterosklerosis) oleh endapan kolesterol dan substansi lain. Kejadian penyakit ini di Indonesia semakin meningkat dan sering menyebabkan kematian mendadak.

Gejala

Gejala PJK pada setiap orang berbeda – beda. Bila sumbatan tidak total, sering tidakmenimbuljan gejala, keadaan ini disebut silent ischemia dan sering dijumpai pada penderita diabetes. Adapula yang merasakan sakit dada seperti dicengkram ketika  melakukan aktivitas fisik, olahraga, ada juga yang merasakan sakit dada dalam keadaan istirahat, suatu tanda peringatan adanya penyempitan pembuluh darah koroner.

Bila pembuluh  darah koroner tersumbat total, yang diperkirakan karena pecahnya kerak / plak asterosklerosis dan terbentuknya gumpalan trombus yang menutup aliran darah. Dalam keadaan ini timbul gejala sakit dada yang hebat, dada seperti diperas  atau rasa ditekan, seringkali menyebar ke leher, rahang, ke bahu, lengan, dapat sampai ke pundak dan punggung diikuti dengan keluar keringat banyak dan nafas terasa pendek, bahkan sampai hilang kesadaran.

 

Pencegahan

Pada penyakit jantung koroner dikenal adanya pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer bagi yang belum kena penyakit jantung dan pencegahan sekunder bagi yang sudah terkena, agar tidak terulang kembali. Dalam melakukan usaha pencegahan, kita harus mengenal dulu faktor – faktor risiko PJK yang ada pada diri kita, setelah itu dilakukan usaha – usaha untuk mengurangi atau memperbaikinya.

 

Faktor risiko PJK, adalah :

üKolesterol LDL, trigliseridat inggi, HDL rendah

üTekanan darah tinggi

üDiabetes / kencing manis

üBerat badan lebih

üMerokok

üKurang aktivitas fisik

üStress

üUsia diatas 55 tahun untuk pria dan diatas 65 tahun untuk wanita

üKeluarga ada yang menderita PJK pada usia muda ( < 55 tahun pada pria, dan < 65 tahun pada wanita)

Sebagian besar dari faktor risiko ini bisa dihilangkan atau dikurangi. Pola hidup sehat dan makan sehat harus benar – benar dijalankan, seperti menghentikan merokok, meningkatkan aktivitas fisik dengan olahraga sesuai nasihat dokter, diet mengurangi makanan berlemak jenuh menghindari makanan berlemak trans, menurunkan berat badan bagi yang berat badannya lebih, menurunkan kolesterol sampai target yang diharapkan, kadar gula darah yang terkontrol baik bila ada diabetes, mengurangi stress dengan relaksasi, hidup teratur dan efisiensi.

 

Pertolongan Pada Serangan Jantung Koroner

Pertolongan pada serangan jantung koroner harus dilakukan pada jam pertama. Penderita harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat, yang mampu memberikan pertolongan pada serangan jantung. Pertolongan di rumah sakit dilakukan dengan usaha memberikan obat untuk melebarkan pembuluh darah koroner, menghancurkan sumbatan, mengencerkan darah, mengurangi rasa sakit, disamping diberikan oksigen untuk membantu suplai oksigen ke otot jantung. Pasien juga diinfus untuk memudahkan pemberian obat. Bila fasilitas rumah sakit memungkinkan dan ada indikasi serta syarat – syarat kondisi pasien terpenuhi dapat pula dilakukan membuka langsung pembuluh darah koroner dengan tehnik balon (PTCA), yaitu memberikan tiupan dengan tekanan tinggi pada pembuluh darah koroner yang tersumbat, setelah terbuka dipasang stent (cincin) agar tidak menyempit kembali. Tindakan ini dilakukan melalui kateter / selang khusus yang dimasukkan melalui pembuluh nadi di pergelangan tangan atau di lipat paha. Bila penyempitan banyak / cukup luas mungkin dilakukan tindakkan operasi by pass, yaitu dengan cara mengganti pembuluh darah yang tersumbat dengan pembuluh darah lain yang diambil dari kaki atau tangan.

 

Cara Menghitung Berat Badan Ideal

Berat badan dikatakan normal bila berat badan sesuai dengan tinggi badan, dengan menggunakan cara pengukuran BMI (Body Mass Index).

BMI

=

Berat badan (Kg)

 

 

(Tinggi badan )2  (M)

 

 

 

Normal  : 20 – 25

Lebih : 25 – 30

Kurang : < 20

Obese  :  > 30

 

 

Pemeriksaan Laboratorium pada Risiko Penyakit Jantung Koroner

ü  Kolesterol total

ü  Kolesterol HDL

ü  Kolesterol LDL

ü  Trigliserida

ü  Gula darah puasa dan 2 jam setelah makan

ü  Asam urat

ü  EKG (Rekam Jantung)

ü  Treadmill Test

 

Hits: 3591